Rabu, 05 Juni 2013

Sejarah Perkembangan IPS Secara Umum


Perlu kita ketahui bahwa IPS terjemahan dari Social Studies. Untuk mengetahui sejarah perkembangan IPS maka kita harus melihat sejarah perkembangan Social Studies di Amerika Serikat. Perkembangan Social Studies dipublikasikan dalam seminar National Council for the Social Studies (NCSS) pada tanggal 20-30 November 1935.
Definisi Social Studies menurut Edgar Bruce Wesley 1937 (Barr, Barth, dan Shermis, 1972:12) ,“The Social Studies are the social sciences simplified for pedagogical purpose”. Yang artinya Social studies yaitu ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian awal social studies yaitu sebagai turunan dari ilmu-ilmu sosial, disiplin dikembangkan untuk tujuan pendidikan dan bidang-bidang ilmu sosial harus sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pada tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan yang berupa pertanyaan “ apa perlu atau tidak social studies menanamkan nilai dan sikap demokratis kepada generasi muda?”. Kemudian tahun 1960, Muncul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang secara khusus dapat dipandang sebagai suatu Revolusi dalam Social Studies yang dikenal sebagai gerakan “The New Social Studies. Ditegaskan pula oleh Barr, dkk  pada tahun 1940-1960, terjadi tarik menarik antara dua visi Social Studies yaitu gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial Citizenship Education, dan gerakan yang menginginkan pemisahan bebagai disiplin ilmu sosial yang cenderung memperlemah konsepsi Social Studies Edcation.
Pada tahun 1955 terjadi terobosan besar dalam dunia Social Studies (Barr, 1977:37) ,yaitu inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metclaf yang melihat cara baru dalam mengkaitkan pengetahuan dan keterampilan ilmu sosial untuk tujuan citizenship education. Disiplin ilmu sosial sangat berguna dalam memberikan fakta, serta teori dan konsep dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, serta untuk melatih keterampilan reflective thinking (berpikir tanpa direncanakan atau berpikir kritis) oleh Barr, 1977:37.gerakan The New Social Studies menjadi pilar perkembangan Social Studies pada tahun 1960, titik tolaknya dari kesimpulan bahwa social studies sebelumnya dinilai sangat tidak efektif dalam mengajarkan dan mempengaruhi perubahan sikap.
            Maka para ahli sosial dan sejarawan bersatu dan merumuskan social studies ketingkat “higher level of intellectual pursuit”, (Barr, 1977:42). Pada akhir 1960-an tercatat adanya perubahan dari kegiatan disiplin akademik yang terpisah-pisah dalam upaya untuk mencari hubungan interdisipliner  (Barr, 1977:45). Pada tahun 1970 terjadi perkembangan Social Studies dalam perkembangan kurikulum persekolahan. Yaitu perkembangan dari dua gerakan (Social Studies dan Citizenship education) yang bertolak belakang dari Basic Human Activities, (Paul R. Hanna, 1974:68).
Jika dilihat dari visi-misi Social Studies menurut Barr (1977:48) adalah, Social Studies dapat dikembangkan kedalam 3 tradisi, yaitu: Social Studies Taught as Citizenship Transmission. (ilmu sosial yang terintegrasi sebagai ilmu Kewarganegaraan),  Social Studies Taught as Social Science ( ilmu sosial sebagai disiplin ilmu yang terpisah), dan Social Studies Taught as Revlective Inquir (ilmu sosial sebagai  ladang ilmu pengetahuan yang bersifat melatih kepekaan terhadap gejala sosial yang terjadi di sekitar).
Pada tahun 1980 perkembangan Social Studies ditandai oleh lahirnya dua pilar akademis, yaitu : Social Studies democratic beliefs and values dan Social Studies as Skill in the Social Studies Curruculum. Tujuan NCSS 1994 dari Social Studies, yaitu: Esensi dari Social Studies adalah pengembangan ilmu sosial, bukan pada bidang lain, Pengembangan Social Studies dari mulai pendidikan dasar sampai tingkat menengah atas ditandai oleh keterpaduan pengetahuan, kemampuan siswa dan sikap siswa terhadap gejala sosial yang terjadi diskitarnya. Hal ini memberikan dau arti yaitu, monodisipliner dan interdisipliner, Program Social Studies menitik beratkan pada upaya membantu siswa dalam construct a knowledge base and attitudes drawn from academic disciplines as specialized ways of viewing reality (Pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang secara akademik terhadap realita), dan Social Studies harus mncerminkan hakikat pengetahuan yang utuh secara terpadu menuntun perlibatan berbagai disiplin ilmu dalam Social Studies.
                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar