Rabu, 05 Juni 2013

Pengertian Desa, Kota, Pedesaan dan Perkotaan


Pengertian Desa
Menurut Sutardjo Kartohadikusuma, bahwa desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintarto, bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
Sedangkan menurut Paul h. Landis, bahwa desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan diantaranya :
  1. Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya. 
  2. System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban). 
  3. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.  
  4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
Unsur-unsur Desa, diantaranya : (1) Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya. (2) Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat, dan (3) Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
Fungsi desa, diantaranya : (1) Dalam hubungan dengan kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok. (2) Desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya. (3) Dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.

Pengertian Masyarakat Perkotaan   
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan  masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, diantaranya yaitu :
  1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. 
  2. Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. 
  3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.  
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.  
  5.  Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.  
  6. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatka pentingnya factor waktu bagi warga kota. 
  7. Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri-ciri yang membedakan antara desa dan kota diantaranya : (1) Jumlah dan kepadatan penduduk. (2) Lingkungan hidup. (3) Mata pencaharian. (4) Corak kehidupan sosial. (5) Statifikasi sosial. (6) Mobilitas sosial. (7) Pola interaksi sosial. (8) Solidaritas sosial, dan (9) Kedudukan dalam hirarki sistem administrasi nasional.

Pengertian Kota
Menurut Menteri Dalam Negeri RI NO. 4/1980 : (1) Kota adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah, (2) Kota adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agraris secara geografis, (3) Kota adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.
Ciri-ciri Masyarakat Kota, diantaranya (1) Adanya keanekaragaman penduduk. (2) Sikap penduduk bersifat individualistik. (3) Hubungan sosial bersifat Gesselsehaft (Patembayan). (4) Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek tertentu. (5) Norma agama tidak ketat, dan (7) Pandangan hidup kota lebih rasional.

Pengertian Pedesaan 
Pedesaan atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di indonesia istilah pedesaan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh kepala desa, sedangkan di kutai barat, kalimantan timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi. 
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain : (1) Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. (2) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. (3) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian, dan (4) Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan Masyarakat Perkotaan 
  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.  
  2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.  
  3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
  4.  Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri. 
  5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen. 
  6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial. 
  7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar