Senin, 10 Juni 2013

Model Pembelajaran IPS “Bagian 2”

Model Pembelajaran Analisis Konsep
Perlunya bagi Guru Mengembangkan Pembendaharaan Model-model Pembelajaran

Model Sinektik mungkin digunakan dalam mengajar menulis kreatif, teknik-teknik Skinar digunakan untuk mengajarkan keterampilan, dan metode Behavioral atau Non-direktif untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman terhadap kemampuan sendiri dan keinginan untuk mengembangkan diri sendiri. Mengembangkan pembendaharaan model mengajar berarti mengembangkan keluwesan, karena keluwesan ini akan merupakan landasan bagi pemahaman

Pemilihan model belajar mengajar yang kreatif

Borich (1988) dan Huoston, dkk (1989) menggunakan istilah Strategi belajar mengajar dalam pengertian yang sama untuk menggambarkan keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan. Joyce dan Weil (1986) strategi belajar digunakan untuk menunjukkan sosok utuh konseptual dari aktivitas belajar mengajar yang secara keilmuan dapat diterima dan secara operasional dapat dilakukan. Huoston, Clift, Freiberg, dan Wamer (1988) terdapat 5 faktor yang menentukan efektivitas mengajar para pengajar, yaitu: (1) Ekspektasi pengajar tentang kemampuan pebelajar (siswa) yang akan dikembangkan. (2) Keterampilan pengajar dalam pengelola kelas. (3) Jumlah waktu yang digunakan oleh siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar yang bersifat akademik. (4) Kemampuan pengajar dalam mengambil keputusan pembelajaran, dan (5) Variasi model mengajar yang dipakai oleh pengajar.

Secara umum, strategi belajar mengajar dapat dikategorikan kedalam dua kelompok strategi, yakni: (1) Strategi yang diarahkan pengajar (Teacher-directed strategies) : yang termasuk kedalam kelompok strategi yang diarahkan kepada pengajar antara lain ceramah, tanya jawab, dan drill dan latihan. (2) Strategi yang berpusat pada siswa (Student- directed strategies) : yang termasuk kelompok strategi yang berpusat pada siswa, antara lain belajar kelompok, penyingkapan yang terbimbing (Guided Discovery). Sedangkan Borich (1988) mengelompokkan strategi belajar mengajar menjadi 2 kelompok, yaitu Direct Instruction Strategies dan Indirect Instruction Strategies. Yang menjadi dasar pengelompokkan ini ialah jenis hasil belajar yang ingin dicapai. Dalam rangka ini, hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: (1) Fakta, hukum, dan urutan tindakan. (2) Konsep, pola dan abstraksi.
Direct Instruction Strategies menurut Borich sangat cocok untuk mengajarkan atau mencapai hasil belajar kategori pertama. Sedangkan untuk mencapai hasil belajar jenis kedua diperlukan Indirect Instruction Strategies.

Model-model Belajar Mengajar (Pembelajaran) Analisis IPS

Model-model pembelajaran yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang lebih umum. Dengan demikian model ini dapat digunakan lebih bebas menurut Udin Saripudin (1994 : 140), yaitu : 
  1. Model pengorganisasian pertemuan yang dapat digunakan baik dalam situasi proses komunikasi melalui pertemuan umum maupun dalam situasi interaksi pembelajaran formal. Dalam kelompok ini termasuk bentuk sidang umum, sidang pleno, kerja kelompok, kelompok minat khusus, forum, penyajian situasi, penyajian konflik, penyajian skill, simposium, panel loka karya, seminar dan lain-lain.
  2. Model-model diskusi kelompok yang biasa digunakan dalam situasi pembelajaran kelompok secara bervariasi termasuk kedalam kelompok ini antara lain : model kelompok curah pendapat, model kelompok bebas, model studi kasus. Model kelompok silang pendapat, diskusi kelompok bebas, bermain peran, simulasi, bimbingan belajar dan lain-lain.

Khusus untuk pengajaran IPS, Kosasih Djahiri (1978/1979) mengemukakan beberapa alternatif model-model belajar mengajar (pembelajaran IPS), seperti model Lecturing (ceramah yang disempurnakan), model mengajarkan konsep, model ekspositori, model partisipatori, model role playing, model VCT, model Inkuri nilai, model analisa, dan penilaian nilai, model inkuiri, model kerja kelompok, model studi proyek, dan model percontohan.  Dalam kurikulum pendidikan dasar, kajian pendidikan IPS meliputi :
  1. Hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan sosial, termasuk kajian tentang (a) keluarga, (b) masyarakat setempat, (c) uang, (d) tabungan, (e) pajak, (f) ekonomi setempat, (g) wilayah provinsi, (h) wilayah kepulauan, (i) pemerintahan daerah, (j) negara RI, (k) pengenalan kawasan dunia.
  2. Yang berhubungan dengan sejarah meliputi (a) sejarah lokan, (b) kerajaan-kerajaan di Indonesia, (c) tokoh dan peristiwa, (d) bangunan sejarah, (e) Indonesia pada jaman Portugis, Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang, dan (f) beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai materi Model Pembelajaran IPS dipersilakan download link ini : (Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar